Halaman

Minggu, 22 Januari 2012

Menjadi Pribadi yang Lebih Terbuka


Setiap orang pasti mempunyai karakter yang berbeda-beda. Gue sendiri jelas beda karakter dengan mereka yang ada di sekitar gue. Contohnya nih, gue ini orangnya nggak suka dengan yang namanya ngeluarin uneg-uneg atau biasa kita panggil “curhat”. Entah mengapa dari kecil  gue gak suka ngomongin ke orang lain jika ada masalah. Rata-rata gue pendem sendiri dan gue selesai-in sendiri. Dan akhirnya gue sadar semua itu gak bakal gue tangani sendiri selamanya, karena gue bukan manusia yang sempurna.

“Terkadang tukang cukur tidak bisa mencukur rambutnya sendiri, oleh karena itu tukang cukur tersebut membutuhkan bantuan orang lain.”

Yup, gue bukanlah manusia yang sempurna dan pastinya suatu saat butuh bantuan dari orang lain. Pada kesimpulannya curhat itu ternyata penting sekali, akan tetapi dengan kapasitasnya (tidak terlalu berlebihan).

Yah suka atau tidak suka, karakter yang gue miliki ini disebut sebagai sifat yang tertutup dan seiring berjalannya waktu gue coba untuk lebih membuka diri. Untunglah gue kenal dengan yang namanya blog. Di sini gue bisa nulis apa yang pengen dan bisa gue tulis dan menertawakan apapun yang bisa gue tertawakan. Dengan kata lain, blog ini adalah sebagai sarana untuk hal-hal yang ingin gue utarakan.

18 tahun gue hidup di bumi dan gue baru curhat 3 kali, kebayangkan se-kampret apa diriku ini ?, yang pertama itu dulu gue curhat sama bokap tentang organisasi, waktu SMP dulu gue jadi ketua OSIS dan ada beberapa masalah yang muncul sehingga gue harus cerita ke bokap dan minta solusi terbaiknya. Yang kedua, gue cerita ke nyokap kalau gue pernah sakit panas 7 hari gara-gara cewek yang gue taksir pindah sekolah dan nyokap merespon dengan tawanya yang seperti setan dua hari gak makan.

“hahaha, jadi kamu dulu itu sakit karena di tinggal sama cewek ?, hahaha.”, kemudian nyokap melanjutkan tawanya

gue dengan nada pasrah, ”iya ma…”
nyokap,”hahaha, emm.. emangnya dulu dia pindah kemana yud ?”

“gak tahu ma, tiba-tiba pas aku masuk dia udah gak ada, kata temen-temennya dia udah pindah dan mereka gak tahu dia pindah sekolah mana.”

“ya cari tau dong dia pindah kemana”

“gak ada yang tau maaammaaaa….. dia pindah kemana…. Aku kan udah bilang tadi”

“ow.. ya udah kalau emang nggak ada harapan lagi mending cari yang lain aja, kan masih banyak cewek cantik di dunia ini.“

“ok, memang banyak cewek cantik di dunia ini, tapi apakah ada yang mau dengan aku ?. Yang jelek aja gak mau apalagi yang cantik.“ :@

Ok, tidak akan gue lanjutin lagi deh dialog atntar dua manusia idiot ini, karena akan menambah rasa sakit hati.

Dan curhat yang terakhir atau yang ke-tiga adalah dengan my best teacher, dia adalah ibu Devi. Ibu Devi ini adalah guru sosiologi di sekolah, menurut gue pembawaannya ke-ibu-ibuan, eits.. jangan salah ke-ibu-ibuan bukan berarti ibu-ibu lho.., beliau ini masih muda dan keren. Suatu saat gue ingin buat sebuah artikel tentang beliau di blog ini.

Kalau disuruh memilih enak curhat ke siapa, pasti gue jawab “bu Devi”. Ini nih yang masih gue ingat betul tentang masukkan yang diberikan ke gue.

“Seorang seniman yang pernah melukis sesuatu yang indah belum tentu dia bisa melukis dengan indah lagi, walau sehabat apapun dia. Karena melukis itu berhubungan dengan hati, dengan hati yang ikhlas dan beban pikiran yang ringan (tidak mempersulit diri) maka sebuah karya akan tercipta dengan indah bahkan menembus batas keindahan.“

Dan satu lagi yang gue ingat, “Kalau kamu memang ingin lepas landas (mencapai kesuksesan), bayangkan kalau kamu ini pesawat yang akan terbang. Lepaskan semua beban (jangan mempermasalahkan masalah). Dan lihatlah nanti apa yang akan terjadi.“

Menurut pengamatan gue, bu devi ini tipe orang yang selalu “apa yang bisa kamu kerjakan saat ini, kerjakanlah !, kerjakanlah sebaik mungkin! Dan lihat apa nanti hasilnya“. Gue setuju dengan tipe orang yang seperti ini dan gue juga terapkan ke kehidupan sehari-hari.

Bisa lo bayangkan sekampret apa gue, 18 tahun hidup di bumi dan gue baru curhat 3 kali. Yah itulah namanya manusia, yang punya ragam sifat / karakter.

Finally, meskipun gue punya sifat yang tertutup, gue akan selalu mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih terbuka. Ok guys thank you for visit to my blog and see you,

Salam cenat-cenut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar